Rabu, 07 Juni 2017

" TATA CARA MEMBUAT FOUTNOTE DAN PENGGABUNGAN HALAMAN "

CARA PENGGABUNGAN HALAMAN dan FOOTNOTE


  • PENGGABUNGAN HALAMAN


Memindahkan dokumen penelitian menjadi satu mulai dari judul/cover, Bab I hingga Bab IV dan Lampiran dengan mudah [work 100%] saya lakukan dengan menggunkan MS Word 2013, bisa juga Anda coba di MS Word 2007 - 2010. Terkadang bagi yang tidak mencermati cara ini memang agak sulit, namun jika kita cermati dengan seksama sangat mudah. Jika Anda terlanjur memisahkan file penelitian mulai dari COVER, BAB I, BAB II hingga BAB terakhir tidak masalah karena dengan mudah dapat di jadikan menjadi dalam 1(satu) bentuk file. Nah pada hakikatnya 3 langkah menyatukan skripsi ini adalah untuk menyelesaikan masalah-maslah bagaimana cara buat halaman cover hilang dan cara kombinasi page pada word sehingga akan terbentuk beberapa tipe halaman pada satu file skripsi seperti cover, daftar isi, bab dan lampiran.


Saya akan memandu Anda hingga selesai bagaimana cara untuk menjadikan semua file-file yang terpisah itu menjadi satu bagian file dengan pemberian halaman yang berbeda, yakni:
1. Tanpa Halaman. Bagian tanpa halaman pada penelitian seperti Skripsi dan sejenisnya biasanya ada pada bagian Cover, Motto, lembaran persetujuan, lembaran pengesahan, lembaran pernyataan dan lembaran persembahan.
2. Halaman dengan Abjad (i,ii,iii). Bagian halaman dengan menggunakan Abjad ini bisanya ada pada bagian Abstrak penelitian, Daftar Isi, hingga bagian sebelum Bab I.
3. Halaman Standar/anga (1,2,3). Bagian halaman dengan menggunakan Angka Biasanya mulai dari Bab I hingga Bab IV
4. Halaman Standar/anga (1,2,3) untuk Lampiran. Bagian lampiran ini biasanya diawali dari halaman pertama (1,2,3).
Dengan demikian pada bagian 1 (satu) file Ms Word terdapat 4 bagian yang berbeda yang harus kita pisahkan, yaitu (Cover - i,ii,iii - 1,2,3 untuk bagian Bab - 1,2,3 untuk lampiran). Perhatikan dengan seksama cara dibawah ini.



1. Buka ms word Anda
2. Buatlah 1 halaman dulu dan buat covernya
3. Enter kursornya hingga di bagiah akhir/bawah. Kursor harus tepat dibagian bawah, baik pojok kirik, tengan maupun pojok kanan terserah Anda yang terpenting posisi kursor ada dibagian baris paling bawah halaman Ms Word. Buatlah 1 halaman keja saja dalam Ms Word Anda yaitu untuk cover.

Langkah I. Saatnya untuk kita mengaturnya, pertama atur Page Layout pada tab MS Word Anda, caranya: klik pada Page Layout - Breaks - Page. Lihat dan perbesar gambar dibawah ini di langkah pertama/kotak merah pertama.

Langkah ke II. Maka halaman kerja pada Ms Word Anda akan bertambah 1 halaman kerja dibawahnya setelah Anda melakukan Page Layout - Breaks - Page dan kursor menjadi ke bagian halaman kerja kedua. Pindahkan lagi kursor Anda pada bagian baris terakhir halaman kerja pertama sebagai Cover tadi. Lihat dan perbesar gambar dibawah ini, kursor ditempatkan setelah tahun 2015 baris paling bawah, baris tahun tersebut kebetulan pada bagian baris terakhir lembar kerja, jika posisinya masih belum tepat pada baris terakhir lembar kerja maka pindahkan kursor hingga baris terakhir lembar kerja pada MS Word Anda, agar cara ini bisa bekerja dengan baik.


Langkah ke III. Lakukan sekali lagi pengaturan Page Layout, caranya kli Page Layout - Breaks - Next Page. Maka halaman/lembar kerja Anda bertambah 1 lagi menjadi 3 halaman kerja. sehingga hasilnya:
1. LJika klik Page Layout - Breaks - Page, maka tambah 1 halaman. Halaman ini nantinya untuk format penomoran halaman dengan abjad i,ii,iii pada daftar isi.
2. Jika klik Page Layout - Breaks - Next Page, maka tambah lagi 1 halaman. Di halaman inilah yang boleh Anda otak atik.

Sekarang atur nomornya terlebih dahulu, klik kanan pada footer cover lalu atur penomoran standar 1,2,3 maka cover dan halaman berikutnya mempunyai halaman footer standar 1,2,3. Hasilnya sebagai berikut:
1. Halaman pertama dengan nomor 1
2. Halaman kedua dengan nomor 2
3. Halaman ketiga dengan nomor 3


Antara halaman 1 dan 2 sudah terpisah sehingga pemberian halaman 1 dan 2 bisa dirubah, artinya halaman 1 bisa dihilangkan nomornya dan halaman 2 dirubah dengan penomoran abjad i,ii,iii. Caranya mudah, untuk menghilangkan nomor pada halaman pertama klik kanan footer lalu edit dan centang Different First Page, caranya klik DESIGN lalu centang pada bagian atas tepatnya pada Different First Page, maka halaman pertama akan hilang secara otomatis. Anda bisa menambahkan halaman-halaman tanpa nomor dibawah Cover ini, silahkan mengunjungi halaman tentang cara menambahkan halaman tanpa nomor setelah cover skripsi sebelum Bab I.
Selanjutnya menambahkan halaman lagi dengan penomoran standar (1,2,3) untuk BAB I hingga BAB IV. Caranya pergi kehalaman kerja ke tiga tepatnya pada halaman footer (ii), lalu tepatkan kursor dibagian baris paling bawah halaman (ii). Kemudian klik Page Layout - Breaks - Page, jika kursor lari kehalaman berikutnya kembalikan kursor ke halaman ii baris paling bawah, lalu klikn Page Layout - Breaks - Next Page, maka halaman akan bertambah 2 halaman dan jumlah halaman keseluruhan menjadi 5 halaman kerja, dengan hasil sebagai berikut:
1. Halaman cover tanpa nomor
2. Halaman Kedua dan ketiga, menggunakan nomor (i,ii)
3. Halaman ke empat dan ke lima, menggunakan nomor (i,ii). Munculnya nonor abjad ini otomatis, jangan khawatir! ganti pemonoran abjad di halaman ke-4 dan ke-5 dengan penomoran standar (1,2,3). Caranya seperti diatas, klik kanan pada footer halaman kerja ke-4 lalu KLIK Page Number lalu pilih Format Tex Numbers... lihat gambar dibawah ini:


Lalu muncul pengaturan seperti dibawah ini, atur sesuai gambar. Halaman penomoran diubah menjadi penomoran standar (1,2,3).

Begitu seterusnya, lakukan sekali lagi untuk penomoran standar (1,2,3) untuk bagian lampiran.Belum faham! begini gambarannya: Kali ini Anda akan menyatukan beberapa file Skripsi itu menjadi satu bentik file dengan pemberian halaman dan tanpa halaman seperti.

1. Cover - tanpa halaman
2. Bagian daftar isi - terdapat halaman abjad i,ii,iii
3. Bagian Bab -  terdapat halaman nomor 1,2,3
4. Bagian Lampiran - terdapat halaman nomor 1,2,3
Jadi 1 file lembar kerja terdapat 4 bagian yang berbeda, jadi kita lakukan Page Layout - Breaks - Page dan Page Layout - Breaks - Next Page sebanyak 3 kali. Perlakuan ini terhitung dari lembar kerja Cover.
Maka jumlah lembar kerja keseluruhan Anda adalah 7 halamann namun bisa ditambahkan setelahnya sesuai selera, yang terpenting sudah terbagi terlebih daluhu menjadi 4 bagian dalam 1 file ( cover, daftar isi, bagian Bab, dan lampiran).
Setelah selesai membuat layout 3 bagian dalam 1 (satu) file. Pekerjaann terakhir adalah copy paste mulai dari cover hingga lampiran pada penelitian Anda dari file-file terpisah yang Anda miliki. Semoga bermanfaat.


CARA MEMBUAT FOOTNOTE
Cara Membuat Footnote (catatan kaki) di MS Word, secara bahasa berarti catatan kaki maksudnya adalah catatan dibawah halaman. Ketika membuat makalah penulisan footnote ini sering di anggap penting, hal ini diperlukan untuk mengetahui sumber makalah tersebut supaya makalah tersebut dapat dinyatakan sebagai makalah yang valid. Namun, terkadang sebagian dari pembuat makalah mengalami kesulitan untuk membuat footnote di makalah, oleh karena itu disini akan dibahas mengenai cara mudah membuat footnote di MS Word. Di beberapa perguruan tinggi ternyata footnote sudah hampir tidak digunakan. Tetapi pada beberapa perguruan tinggi footnote masih dirasa penting. Terlepas dari hal itu semua, tidak perlu dihiraukan lah yang penting kita belajar cara membuat footnote.
Cara membuat footnote (catatan kaki) di MS Word


Langkah 1
Arahkan pointer ke kalimat yang mau diberi footnote.
Contoh : Tutorial Software Gratis.
Langkah 2
Kemudian arahkan pointer anda ke Menu Bar klik references
Setelah itu anda klik AB Insert footnote

Cara alternatif atau cara cepatnya yaitu dengan tekan (Alt + Ctrl + F) Maka anda akan melihat bagian bawah halaman anda seperti ini

Langkah 3
Untuk tahap akhir yaitu kembali ke mode pengetikan, silahkan klik pada layar anda, terserah. Maka hasilnya footnote anda sudah jadi.
Langkah 4
Untuk menambahkan footnote silahkan ulangi lagi cara yang diatas.
Nah, sudah selesai kan? sekarang anda sudah bisa membuat footnote sendiri, alhamdulillah satu ilmu lagi telah kita dapatkan dihari ini. Sebenarnya ada cara yang lebih cepat dan praktis untuk dilakukan mau tahu caranya? mari kami bertahu. Untuk cara cepat membuat footnote di MS Word, dapat dilakukan dengan cara :
Klik Dua kali secara langsung di bagian bawah lembar teks. maka kursor akan secara otomatis berubah ke mode footnote

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan hari ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada anda para pemirsa setia kami. Kami tunggu kunjungan anda selanjutnya hanya disini. selamat melanjutkan, terima kasih dan salam sukses.



Contoh Footnote (Catatan Kaki)
Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan beberapa contok berikut formatnya:

1. Contoh footnote (catatan kaki) dari buku
        a.    Satu pengarang


·         Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
·         Contoh:
1Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.

        b.      Dua Pengarang


·         Format Penulisan:
1Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
·         Contoh:
1Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 56-58.

       c.       Buku Terjemahan


·         Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
·         Contoh:
1Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.


2. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Majalah
·         Format Penulisan:
         2Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama majalah, Edisi, hlm. Nomor halaman.
·         Contoh:
         2Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam Perspekif Hukum Islam”                         Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm. 12.


3.      Contoh Footnote (catatan kaki) dari Internet
·         Format Penulisan:
3Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url / alamat web, pada tanggal  (tanggal mengakses) pukul (waktu mengakses)
·         Contoh:
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47


4. Contoh Footnote (catatan kaki) dari Koran
·         Format Penulisan:
5Nama Koran, Tanggal Terbitan, hlm. halaman.
·         Contoh:
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.
Singkatan dalam Footnote (Catatan Kaki)
Dalam penulisan footnote, terdapat beberapa singkatan yang peru dipahami. Di antaranya:
1.       ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain’.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
2.       op.cit., singkatan dari opere citato, yang artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan sumber lain’.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3Ismail Marahimin, 
Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, 
Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)
3.       loc.cit, kependekan dari loco citato, maksudnya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
3Ismail Marahimin, 
Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, 
Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
6Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
CONTOH FOOTNOTE
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Jabariah
Kata Jabariah berasal dari kata jabara yang berarti “memaksa”.[1] Di dalam Al-Munjid dijelaskan bahwa nama Jabariah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu. Kalau dikatakan Allah mempunyai sifat Al-Jabbar (dalam bentuk mubalaghah), artinya Allah Maha Memaksa.[2] Ungkapan al-insan majbur (bentuk isim maf’ul) mempunyai arti bahwa manusia dipaksa atau terpaksa. Selanjutnya, kata jabara (bentuk pertama)[3], setelah ditarik menjadi jabariah (dengan menambah ya nisbah), artinya adalah suatu kelompok atau aliran (isme). Lebih lanjut Asy-Syahratsany menegaskan bahwa paham al-jabr berarti menghilangkan perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya dan menyadarkannya kepada Allah SWT. Dengan kata lain, manusia mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa.[4] Dalam bahasa Inggris, Jabariah disebut fatalism atau predestination, yaitu paham bahwa perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qadha dan qadar Tuhan.[5]
B.     Latar Belakang Kemunculan Jabariah
Paham al-jabar pertama kali diperkenalkan oleh Ja’d bin Dirham (terbunuh 124 H) yang kemudian disebarkan oleh Jahm Shafwan (125 H) dari Khurasan. Dalam sejarah teologi Islam, Jham tercatat sebagai tokoh yang mendirikan aliran Jahmiyah dalam kalangan Murji’ah. Ia duduk sebagai sekretaris Suraih bin Al-Haris dan menemaninya dalam gerakan melawan kekuasaan Bani Umayah. Dalam perkembangannya, paham al-jabar ternyata tidak hanya dibawa oleh dua tokoh diatas. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang berjasa dalam mengembangkan paham ini, diantaranya adalah Al-Husain bin Muhammad An-Najjar dan Ja’d bin Dirar.


[1] Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, UI Press, Cet. V, Jakarta, 1986, hlm. 31.
[2]  Ibid., hlm. 33.
[3] Aziz Dahlan, Sejarah Perkembangan Pemikiran dalam Islam, Beunebi Cipta, Jakarta, 1987, hlm. 27-29.
[4] Nasution, Op. Cit., hlm. 34
[5]Harun Nasution, Loc.Cit 

penggabungan halaman

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar